Header Ads Widget

Selamat Datang di SMP Negeri 3 Lingsar

STIL Media

Nilai Rapor Bukan Patokan

Lombok Barat - Tak terasa kemarin (25/6) adalah penghujung tahun ajaran 2021/2022. Tugas tambahan yang diberikan sekolah sebagai wali kelas akan purna pada hari ini.

Penerimaan rapor kelas VII dan VIII tahun pelajaran 2021/2022 terasa begitu menyenangkan. Dengan semangat yang tinggi mereka datang lebih pagi dibandingkan hari-hari lainnya. Terselip asa yang tinggi untuk meraih mimpi-mimpi.

Salah satu persyaratan pengambilan rapor adalah mengumpulkan buku selain buku paket mata pelajaran yang sudah dipinjam oleh murid. Ada beberapa murid yang belum memenuhi persyaratan ini, sehingga tidak diberikan rapor dengan tujuan buku yang mereka pinjam segera dikembalikan. Mereka yang belum mengembalikan buku diberikan izin wali kelasnya untuk mengambil bukunya di rumah. 

Sebagai salah satu wali kelas di kelas VIII saya terenyuh dengan pertanyaan yang diajukan oleh salah satu siswa. 

“Bu, tidak apa-apa saya tidak masuk 10 besar, yang penting saya bisa naik kelas,” katanya dengan mata berkaca-kaca. 

“Mengapa kamu bertanya seperti itu, Nak?" tanya saya. 

“Ya, Bu. Saya kan malu kalau tidak naik kelas. Tapi kalau tidak dapat juara saya tidak apa-apa, paling-paling dimarahin ibu saya,” katanya dengan raut wajah yang sulit saya gambarkan.

Terbersit di benak saya jika perkataan siswa tadi membuat hati saya tergelitik, bahwa nilai bukanlah patokan untuk suatu kebahagiaan hati. Pencapaian yang bisa melewati fase kenaikan kelas merupakan suatu pencapaian yang ditunggu-tunggu juga bagi seorang siswa. 

Mudah-mudahan ke depannya kita sebagai guru, orang tua, dan masyarakat selalu berpikir bahwa nilai atau angka-angka bukanlah patokan empiris bagi kemajuan anak dalam pendidikan.


Oleh: Sahnun, S.Pd. (Guru PPKn) 

Posting Komentar

0 Komentar