Upaya mendukung gerakan antikorupsi bisa dilakukan oleh siapa saja melalui media apa saja. Salah satunya dilakukan oleh Sudomo, S.Pt., seorang pendidik di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat yang memiliki nama pena Momo DM. Setelah tahun-tahun sebelumnya menerbitkan buku antologi bersama penulis lain, tahun 2018 ini Sudomo menerbitkan buku solo berjudul ‘Pahlawan Antikorupsi: Sudah Adil, Kok!’. Berbeda dengan buku-bukunya sebelumnya, buku yang sudah beredar di toko buku Gramedia seluruh Indonesia ini merupakan buku kumpulan cerita anak.
“Melalui buku ini, saya ingin turut mendukung gerakan antikorupsi sejak dini.”
Demikian diungkapkan oleh Sudomo. Menurutnya apabila sejak usia dini anak diperkenalkan dengan nilai-nilai antikorupsi yang kuat, ke depannya mereka akan lebih bisa membentengi diri dari praktik korupsi.
“Melalui buku ini saya berpikir bahwa cerita sehari-hari yang dekat dengan mereka akan lebih menarik anak untuk menyelami setiap karakternya dan belajar nilai-nilai antikorupsi dari tokoh-tokohnya.”
Lebih lanjut guru mata pelajaran IPA ini juga menjelaskan bahwa buku yang diterbitkan oleh Funtastic M&C Gramedia ini terinspirasi dari permaian SEMAI (Sembilan Nilai Antikorupsi) yang diciptakan oleh Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK).
“Dari permainan sederhana ini, saya memutuskan untuk mengembangkan cerita dari sembilan nilai antikorupsi yang ada. Dan, untuk lebih mendekatkan pada anak-anak, saya sengaja mengambil setting tiga tempat yang berbeda, yaitu desa, kota, dan kompleks perumahan.”
Menurut Sudomo pemilihan ketiga setting tempat tersebut cukup mewakili cerita sehari-hari anak-anak usia Sekolah Dasar. Selain itu, dia juga mengaku mengembangkan tulisan dari kejadian sehari-hari yang dialami oleh anak-anak.
“Dengan mengambil kejadian sehari-hari, anak-anak akan semakin mudah mengambil pelajaran dari setiap kejadian. Mereka akan lebih mudah paham tentang mana hal baik dan mana yang tidak baik.”
Agar anak-anak pembaca lebih paham, pendidik yang sudah mengajar sejak tahun 1998 ini menyertakan ilustrasi, lembar diskusi, dan aktivitas di dalam buku. Hal ini menurutnya juga akan memudahkan fasilitator dan guru dalam menanamkan nilai antikorupsi. Hal ini juga sekaligus untuk membuat anak-anak lebih senang membacanya.
“Jika anak-anak senang membacanya, tentu nilai-nilai baik itu akan membekas dan bisa menginspirasi mereka untuk menjadi pahlawan antikorupsi seperti tokoh-tokoh dalam buku.”
Demikian pungkas Sudomo yang selanjutnya berharap anak-anak akan suka dengan buku yang diperkenalkan oleh SPAK melalui tayangan video dalam acara Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2018 di Jakarta tanggal 5 Desember lalu ini. Dan, pada akhirnya anak-anak akan memperoleh hal-hal baik setelah membacanya.
Selamat Hari Antikorupsi! Mari bersama-sama mendukung gerakan antikorupsi sejak dini!
0 Komentar