Sistem self-watering kami menggunakan prinsip kapilaritas yang menjamin tanah lembab stabil tanpa perlu menyiram setiap hari. Pot ini transparan sehingga memudahkan pemantauan volume air dan sangat cocok untuk sayuran daun berakar pendek seperti bayam dan kangkung.
Tantangan terbesar jika proyek ini diterapkan di seluruh sekolah adalah logistik dan keseragaman bahan baku. Tidak semua botol 1.5L memiliki bentuk yang sama, yang menyulitkan proses pemotongan dan penyambungan yang rapi jika dilakukan oleh banyak orang.
Kami merumuskan bahwa setiap modifikasi limbah harus mengikuti Prinsip 3S: Sirkulasi (udara/air), Standarisasi (ukuran bahan baku), dan Sederhana (mudah dibuat massal). Prinsip ini dapat digeneralisasi untuk limbah lain (misalnya, kaleng atau ban bekas) untuk memastikan desain pot selalu fungsional dan efisien saat diproduksi secara berkelanjutan.

1 Komentar
Karya yang bagus. Deskripsi karya yang berkualitas. Tetap semangat belajar, ya!
BalasHapus